🪵📚🍂BERBICARA MENGGUNAKAN ILMU ATAU DIAM DENGAN SIKAP TENANG

قال ابن الـوزير – رحمه الله – :
« وأكثرُ الناس لا يَصبِرُ عن الخَوضِ فِيمَا لا يَعْنيه، ولا يتكلَّمُ بتحقيقِ ما يخوضُ فِيه، وهذا هو الذي أَفسَدَ الدِّينَ والدنيا، فرَحِمَ اللهُ مَن تكلَّمَ بِعِلمٍ، أو سَكَتَ بحِلمٍ!!»

[ العواصم والقواصم في الذب عن سنة أبي القاسم ( ٧ / ٥ )]

▪️ #قلت: وللأسف الشديد أبتليت الـدعوة السلفية ببعض الغلمة الذين لا حلم لهم ولا علم ولا أدب؛ فخاضوا في مسائل الجرح والتعديل والمنهج بجهلٍ وسفهٍ وطيـشٍ، فأحدثوا الفتنَ والمشاكلَ عبرَ هذه الوسائل، ومُلىءَ الفضاء الأزرق بزَهمهم والله المستعان!!

فاحذر إخواني من هذا الضرب المزعج من الناس؛ الذين لا يُراعون مصلحةً ولا مفسـدة، ولا يسعهم ما وسع علماء السنـة الحـديث، فمن لم يسعه ما وسـع العلماء فلا وسـع الله عليه.

✒️ أبو معاذ موسى المنصوري – حفظه الله –

🎙Berkata Al Imam Al Wazir rahimahullah:

Mayoritas orang tidak sanggup bersabar menahan diri, untuk tidak ikut campur pada perkara-perkara yang dia sendiri tidak kuasai, mereka juga tidak bisa berbicara dengan yakin dan tegas, terhadap perkara yang ia campuri/perdebatkan.

Dan hal seperti inilah yang kemudian merusak agama dan dunia ini.

Semoga Allah merahmati seseorang yang berbicara dengan ilmu, atau memilih diam dengan sikap tenang!!!.

📚 Al Awashim wal Qowashim fi Adz Zda’bi ‘An Sunnnati Abil Qosim, (7/5)

🎙Aku katakan:

Amat sangat disayangkan, dakwah salafiyyah ini diuji dengan sebagian anak-anak muda dengan semangat menggelora yang tidak memiliki sifat lemah lembut, tidak memiliki ilmu, dan tidak memiliki adab, lantas mereka turut serta dalam permasalahan Jarh wa Ta’dil (celaan dan rekomendasi), dan di dalam masalah manhaj, menggunkan kebodohan, kedunguan, dan sembrono, hingga akhirnya mereka menimbulkan berbagai fitnah dan masalah-masalah dikarenakan apa yang mereka lakukan ini, mereka memenuhi medsos dengan omong kosong mereka¹ wallahul musta’an.

(¹ ungkapan untuk orang yang banyak ngomong dan suka ikut campur di setiap permasalahan)

Maka berhati-hatilah wahai saudara-saudaraku dari orang-orang yang meresahkan sejenis ini, orang-orang yang tidak peduli terhadap maslahat dan kerusakan, dan tidak merasa cukup dari apa yang mencukupkan para ulama’ sunnah dan hadits.

Maka barang siapa yang tidak merasa cukup dengan apa yang dirasa cukup oleh para ulama’ niscaya ia tidak akan diberi rasa kecukupan oleh Allah Shubhanahu wa Ta’ala.

✍🏻 Di tulis oleh : Abu Mu’adz Musa Al Mishry hafizhahullah

🌏 Sumber: https://t.me/libya_salaf/5347

✏️ Alih bahasa: Hisyam Abdillah

📝 Whatsapp Salafy Sorowako
📲 Channel Telegram || https://t.me/salafy_sorowako

🖥 Website || https://salafysorowako.net
•°•°•°•°•°•°•°•